Wednesday, May 24, 2006

More about Rhythmbox and DAAP, termasuk download lagu via DAAP

Tahu iTunes (iTunes di wikipedia)? Atau DAAP? Pemilik iPod pasti akrab dengan iTunes. Tapi saya tidak bermaksud ngomongin iPod. Saya mau ngebahas cara saling sharing lagu-lagu pada satu segmen jaringan dengan menggunakan DAAP, protokol yang digunakan iTunes. Berikut kutipan dari wikipedia: The Digital Audio Access Protocol (DAAP) is the protocol used by Apple's iTunes 4.0 digital audio player to share music across a network or the Internet. Apple has not officially released a protocol description, but it has been reverse-engineered to a sufficient degree that reimplementations of the protocol for non-iTunes platforms have been possible. In fact, a DAAP server is simply a specialized HTTP server which sends song list and requested songs to clients. Kalau dahulu kita biasa sharing lagu dengan menshare folder tempat file-file MP3 lewat fasilitas file sharing nya M$ Windows dan Sambanya linux dan kawan-kawan. Kini ada cara yang lebih menyenangkan, lewat DAAP nya iTunes. Tentu saja, untuk sesama pengguna iTunes, hal ini sederhana. Jalankan iTunes di tiap PC, jangan lupa nyalain "Share My Library", atau sejenisnya.. maaf kurang hafal pastinya, soalnya lagi gak pake windows nih. Langsung lagu-lagu di PC lain yang berada dalam satu segmen jaringan nongol di PC kita. Semua berkat DAAP. Bahkan kita bisa secara otomatis nge-browse berdasarkan artis, genre, album, dan lain-lain, asalkan lagu-lagu tersebut valid tag id3-nya. Tapi gimana kalau kita pakai Linux? Padahal iTunes tidak ada versi Linuxnya. Cuma ada versi Mac dan Windowsnya doang. No problem. DAAP dah cukup di reverse enginering. Banyak aplikasi non Apple yang bisa akses DAAP. Beberapa bahkan berbasis Java sehingga tidak tergantung oleh platform OS yang digunakan. Beberapa aplikasi yang banyak digunakan dapat dilihat di wikipedia. Belakangan saya suka pake Rhythmbox di Linux. Aplikasi native gnome (kalo gak salah). Soalnya gampang buat nge manage koleksi lagu-lagu yang ada di notebook saya. Plus, sesuai dengan topik, Rhythmbox support DAAP. Dari Rhythmbox, kita bisa akses lagu-lagu di PC lain yang jalanin iTunes (tentu saja kalau PC itu di set untuk mensharing koleksinya). Sebenarnya, LimeWire, salah satu aplikasi P2P yang paling populer, juga mendukung iTunes. LimeWire bisa di-set untuk mensharing file via DAAP. Cukup nyalakan fasilitas sharing di sub menu iTunes di menu Options. Tapi sayangnya, setahu saya, LimeWire hanya berfungsi sebagai server DAAP saja. Jadi, LimeWire hanya bisa mensharing lagu via DAAP tapi tidak bisa mengambil lagu via DAAP. Sialnya lagi, share-an DAAP dari LimeWire tidak bisa di browse oleh iTunes terbaru kecuali dinyalakan "Compability Mode" nya di LimeWire yang mana tidak aktif secara default. Nah ini dia salah satu nilai plus nya Rhythmbox. Selain berfungsi sebagai klien dan server, berdasar pengalaman saya, Rhythmbox adalah satu-satunya yang bisa mengakses hasil share LimeWire via DAAP tanpa harus mengaktifkan "Compability Mode". Coba saja akses sharing nya LimeWire via aplikasi-aplikasi DAAP lain. Memang host LimeWire terlihat di aplikasi tersebut, tapi ketika kita klik, mental! Termasuk iTunes. Jadi pastikan untuk mengaktifkan "Compability Mode" di LimeWire. Tapi tentu saja akan repot jika kita harus "memaksa" kawan-kawan kita untuk menyalakan "Compability Mode" karena akan membuat LimeWire lebih berat dan sloweeeer. Tentu saja Rhythmbox ada kelemahan. Kelemahan utama adalah belum tersedianya fasilitas editor tag ID3. Dibutuhkan aplikasi eksternal untuk mengedit tag ID3 koleksi lagu-lagu kita. Padahal, alangkah menyenangkan jika kita dapat mengedit tag ID3 langsung dari Rhythmbox. Sebagai alternatif, sebenarnya ada Banshee. Banshee sangat mirip dengan Rhythmbox. Tapi saya kurang menyukainya karena Banshee agak berat. Mungkin dikarenakan Banshee berbasis Mono (implementasi dotNet versi Open Source). Selain itu, Banshee juga mengalami masalah untuk mengakses sharing DAAP nya LimeWire yang tidak aktif "Compability Mode" nya. Dan saya sering mengalami masalah dengan Banshee, seperti crash. Fitur lain yang kurang dari Rhythmbox (juga Banshee) adalah tidak adanya equalizer. Kalau tidak salah sih sedang dalam tahap pengembangan. Semoga cepat terealisasi. Aslinya, Rhythmbox dan Banshee hanya dapat memainkan lagu yang di share. Tapi tidak tersedia fasilitas mendownload/mensave lagu tersebut ke PC kita. Begitu juga dengan iTunes. Kalau ingin meng-copy file remote ke lokal, coba beberapa aplikasi java yang terdapat pada link di wikipedia yang telah disebutkan. Tapi bagaimana untuk mengcopy lagu dari LimeWire yang tidak aktif "Compability Mode" nya? Ini dia triknya. Di Rhythmbox, klik kanan lagu yang ingin download. Klik "Properties" akan muncul pop-up detail lagu tersebut. Klik tab "Details" di window tersebut. Gabungkan informasi di "Location" ditambah "/" dan "File Name" . Misal "Location: daap://192.168.0.105:5214/databases/1/items" dan "File Name: 16.m4a?session-id=628756987", maka anda mendapatkan url lagu tersebut, yaitu "daap://192.168.0.105:5214/databases/1/items/16.m4a?session-id=628756987". Ganti protokol daap dengan http sehingga menjadi "http://192.168.0.105:5214/databases/1/items/16.m4a?session-id=628756987". Yup, tentu saja karena DAAP sebenarnya menggunakan protokol HTTP, jadi kita bisa menukarnya agar bisa diakses via web browser. Masukkan url tersebut ke web browser. Zaaap.... tinggal pilih save ketika web browser anda menanyakan apa yang ingin anda lakukan. Jangan lupa save dengan nama file yang sesuai. Atau anda juga bisa menggunakan wget. $> wget -O <nama file yang ingin di save> http://192.168.0.105:5214/databases/1/items/16.m4a?session-id=628756987 misal: $> wget -O "lagu da di du.m4a" http://192.168.0.105:5214/databases/1/items/16.m4a?session-id=628756987 Selamat mencoba......

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Weblog ini telah dipindah ke http://wp.adhisimon.or.id/wordpress/

This weblog has been moved to http://wp.adhisimon.or.id/wordpress/